Kalau gue punya tombol “Reset” untuk mengulang hidup gue dari awal..
Gue akan tetap memilih terlahir di keluarga gue sekarang. Bukan yang paling kaya di dunia, dan bukan juga yang paling sempurna, mereka mengasihi gue dengan sempurna.
Gue akan tetap memilih sekolah di SMA Fons Vitae 1 Marsudirini. Bukan sekolah sempurna, tetapi disana gue bertemu orang orang yang membuat hidup gue sempurna. Guru guru yang berusaha sebaik mungkin untuk menjadikan gue orang yang lebih baik, dan teman teman luar biasa yang selalu ada buat gue, di waktu susah maupun senang.
Gue akan tetap memilih kuliah di BINUS. Meskipun gue punya mimpi untuk kuliah di luar negeri atau universitas yang lebih bergengsi, tapi gue tau keluarga gue akan butuh uang banyak untuk operasi tiroid gue, yang mungkin tidak akan cukup kalau gue kuliah di universitas mahal.
Gue akan tetap memilih untuk mendirikan Coffeelogue. Bukan coffee shop yang lebih besar atau di jalan yang lebih utama. Sederhana, tetapi bisa menjadi sumber berkat, inspirasi, dan kebahagiaan bagi orang orang sekitar. Dan mengenalkan gue dengan orang orang terbaik dalam hidup gue. Salah satunya my little bro Ryan.
Gue akan tetap memilih untuk jatuh cinta kepada orang yang salah, karena meski mereka menyisakan luka, tetapi memberikan pelajaran berharga buat gue tentang bagaimana cara menyayangi dan mencintai orang lain dengan benar.
Gue akan tetap memilih untuk melamar Sylvia Christalia, karena gue yakin Sylvia adalah wanita sempurna untuk mendampingi hidup gue, yang bisa mendewasakan, mendukung, menghibur, dan menguatkan gue. Selain itu, juga karena kalau gue melamar Taylor Swift pasti ditolak.
Gue akan tetap memilih untuk menjalani hidup gue seperti sekarang, yang meski tidak sempurna, tapi penuh dengan berkat yang patut disyukuri. Dan karena gue percaya rancangan Tuhan adalah rancangan terbaik, dan semua yang terjadi dalam hidup gue, meskipun penuh cobaan dan air mata, bukanlah sebuah kesalahan.
Komentar