“Kadangkala tak mengapa untuk tak baik baik saja”. Terkadang, kita terlalu keras pada diri kita. Kita mengharapkan segala sesuatunya sempurna, sehingga kita merasa sakit ketika harapan tersebut runtuh dan kita tidak dapat berbuat apa apa. Padahal kesempurnaan hanya milik Tuhan seorang.
That’s why gue suka banget penggalan lirik dari lagu Fiersa Besari di atas.
Hidup tidak selalu diatas. Kadang kita harus mengalami problema dan masalah. And THAT’S OKAY. Gak selamanya hidup itu harus mulus. Yang penting gimana kita belajar untuk menari dalam hujan.
So, gimana caranya untuk menari dalam hujan? Simple, yaitu dengan Bersyukur. Eits, tapi jangan salah. Bersyukur itu gak gampang loh. Terkadang mata kita tertuju pada hal yang negatif, dan membuat susah banget rasanya untuk bersyukur.
That’s why, bersyukur itu menurut gue merupakan sebuah skill, yang wajib dimiliki setiap orang, dengan cara berlatih. Gue sendiri sedang mencoba melatih hal ini, salah satunya dengan menulis gratitude journal setiap malam, sebuah jurnal yang berisi daftar hal yang gue syukuri sepanjang hari ini.
Hal lain yang gue lakukan adalah dengan mencoba sebisa mungkin ga bereaksi ketkka sedang down. Gue mencoba untuk menyendiri, merenungi nilai positif yang bisa djambil, dan ketika pikiran sudah tenang, baru atasi masalah tersebut.
I’m not perfect. Gue masih belajar. Tapi gue yakin, segala sesuatu yang diasah akan jadi makin tajam. Yuk, kita latih skill bersyukur kita. Semangaaaat!
Komentar