Kalau disuruh mendeskripsikan bokap gue, yang pertama terlintas adalah kata “Kalem”.
Tapi dibalik kekalemannya, tersimpan pelajaran yang amat mendalam. Gue belajar dari bokap gue untuk selalu rendah hati, dan biarkan orang lain yang menilai karya kita.
Setiap ketemu teman bokap, mereka selalu berkata besar tentang bokap. “Papa kamu orang yang paling ulet di kantor! Tekun, datang paling pagi, pulang paling sore. Disuruh dinas ga pernah nolak.”
Itulah bokap gue. Dia selalu tenang dalam menghadapi masalah. Terlalu tenang, terkadang. Tapi itu karena dia tahu, apapun masalah yang dihadapi, itu cuma sementara. And it’s true. Masalah apapun yang ktia hadapi, itu cuma sementara.
Terima kasih, pa. Untuk semua pelajaran yang tak pernah kau sebut, tetapi selalu kau praktikkan.
Komentar